Secara garis besar menceritakan tentang pasangan suami istri di era setelah kemerdekaan RI. Sang suami adalah seorang dokter yang sibuk, dimana sang istri tidak menjadi istri yang diharapkan sang suami. Konflik timbul ketika seseorang dari masa lalu sang suami datang dan menggoyahkan kepuguhan sang suami mengenai rumah tangga yang ia miliki.
Yang menarik, pergolakan batin tokoh utama dan tokoh lainnya dituangkan lewat dialog yang menggelitik. Salah satu yang dapat dipetik adalah tanpa disadari, setiap manusia memiliki belenggu dalam dirinya masing-masing. Apa pun itu bentuknya. Penulis mencoba menguraikan salah satu bentuk 'belenggu' itu dalam roman ini hingga mengantarkannya lepas untuk menyambut 'belenggu' lain yang mungkin datang seiring situasi dan kondisi dimana sang tokoh nantinya berada. Selain itu, isu yang diangkat adalah isu percintaan yang masih dianggap tabu pada jamannya. Konflik batin yang dipaparkan tak berbeda dengan yang dialami oleh masyarakat masa kini, namun dengan redaksi penulisan yang klasik dan banyak menggunakan istilah Belanda (dimana pada jaman tersebut, bahasa Belanda masih banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari).